Jumat, 27 Februari 2009

Perbedaan ?

Membaca forum-forum yang membahas mengenai agama Buddha, Tao, Kong Hu Cu ataupun Tridharma, saya melihat banyak yang cenderung menimbulkan perdebatan yang tidak bermanfaat, dan bahkan ada yang berujung pada permusuhan. Hanya sedikit yang memberikan opini secara bijak, selebihnya condong dengan opini ‘kecap’ (mine is always no.1). 

Tidak dapat kita pungkiri bahwa baik agama Buddha, Tao, Kong Hu Cu maupun Tridharma (Sam Kauw) yang ada ditanah air ini, sedikit banyak ada unsur tradisi yang mempengaruhi ritual keagamaannya, baik itu tradisi dari negara Tiongkok maupun tradisi dari negara India dan Thailand. Saya tidak akan menunjukkan satu persatu pengaruh unsur tradisi tersebut, namun saya hanya ingin menekankan pada aspek ajarannya. 

Dari berbagai aliran tersebut diatas, inti daripada ajaran masing-masing aliran tersebut adalah menjadikan manusia agar menjadi makhluk yang memiliki akhlak dan moralitas yang mulia. Semua mengajarkan untuk menghentikan semua perbuatan dan perilaku buruk, menganjurkan untuk melakukan kebaikan dan perbuatan yang bermanfaat, serta mendorong agar melatih pikiran dan niat yang luhur. Tidak ada satupun yang pada inti ajarannya justeru mengajarkan kebalikan dari ketiga hal tadi. Sesungguhnya semuanya bertujuan sama, hanya saja dalam pelaksanaan dan cara untuk mencapai ketiga hal tadi, masing-masing memiliki metode yang berbeda. Perbedaan ini mungkin muncul karena masing-masing ajaran dimunculkan dari kondisi jaman dan tempat yang berbeda, sesuai darimana ajaran itu berasal. Contoh berikut mungkin akan dapat membantu kita untuk berpikir dengan baik.

Keluarga A yang tinggal di Denpasar pada awal abad 20, kalau hendak ke Jakarta, mereka harus naik perahu mengarungi lautan. Keluarga B yang juga tinggal di Denpasar, namun hidup pada sekitar akhir abad 20, mereka ke Jakarta menggunakan pesawat terbang. Sedangkan keluarga C yang tingal di Surabaya, bila ke Jakarta mereka menggunakan angkutan umum jalan darat. Semua tujuannya ke Jakarta, tapi masing-masing menempuh jalannya sendiri-sendiri. Mana yang benar ? Mana yang lebih baik ? Semuanya benar dan baik, sesuai dengan kondisinya masing-masing. Kalau begitu berarti naik pesawat terbang jelas lebih cepat sampai. Benar, tetapi naik pesawat terbang jauh lebih mahal biayanya, mampukah kita untuk membeli tiketnya ? Buat yang punya duit, ini bukan masalah. Mau pakai pesawat, kapal laut atau kereta api, asalkan itu cocok dengan kondisi kita, ya oke saja. Pilihan ada ditangan kita sendiri, cocok yang mana dan pilih yang mana. Tetapi yang tidak dipilih bukan berarti harus jelek atau salah, hanya saja tidak cocok dengan pilihan kita. 

Bagaikan bunga, mawar, melati ataupun kenanga, selama bunga-bunga itu memancarkan keharuman dan wewangian, meskipun diberi nama bunga ‘tembelek’ atau bunga bangkai, keharuman akan tetap harum baunya. Mau pilih yang mana ? Semua orang punya hak untuk menentukan pilihannya. Yang senang warna merah karena merasa cocok, bukan berarti warna putih atau kuning itu jelek. Justeru karena adanya warna-warni maka timbullah suatu keindahan dan keharmonisan. Kalau hanya ada warna merah dan tiada warna-warna lain, apakah itu masih bisa disebut warna merah ? 

• Baik Buddha muncul ataupun tidak muncul dimuka bumi ini, Dhamma akan tetap ada.
• Tao yang disebut sebagai Tao, bukan lagi Tao.
• Empat samudera dan lima benua, semua adalah saudara.



2 komentar:

Anonim mengatakan...

salam kenal
judithbms.blogspot.com

Judith_bms mengatakan...

salam kenal
judithbms.blogspot.com