Rabu, 11 Februari 2009

7 tahun reformasi SanMao

Tanpa terasa telah 7 tahun lamanya sejak istilah SanMao dimunculkan dilingkup kelenteng Po An Thian Pekalongan, karena adanya desakan-desakan para reformis ‘gila’ (istilah SanMao sedikit banyak berasal dari plesetan kata SeMo –yang berarti: agak gila-) , yang menuntut adanya transparansi dan pertanggung-jawaban dari era orde lama kepengurusan.
Misi SanMao boleh dikatakan telah berhasil, sehingga telah terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam segala kiprah kepengurusan selama 7 tahun terakhir. Seperti istilah dari seorang tokoh pendidikan terkenal di negeri kita, SanMao telah berhasil dalam ‘Ing Ngarsa Sung Tulada’ dan ‘Ing Madya Mangun Karsa’ (di depan memberi tauladan, di tengah memberikan semangat). 
Tidak dapat dipungkiri bahwa SanMao telah memberikan pemikiran-pemikiran dan kegiatan-kegiatan yang mampu menumbuh-kembangkan nama Po An Thian, begitu pula dengan bentuk fisik Po An Thian sendiri yang telah banyak mengalami perubahan dan rekonstruksi. Gedung serba-guna yang dulu dicita-citakan, kini telah berdiri kokoh walaupun masih belum sempurna 100% pembangunannya. Umat dan simpatisan-pun bukan hanya dari dalam kota, Po An Thian telah dikenal hampir disepanjang tanah Jawa. SanMao terus-menerus memberikan semangat kemajuan bagi para pengurus, sehingga tanpa terasa telah satu periode kepengurusan dilalui. 
Menginjak tahun ke 8, kini saatnya para SanMao memasuki tahapan ‘Tut Wuri Handayani’. Berdiri dibelakang dan memantau segala apa yang sudah pernah dicontohkan. Sudah saatnya mereka yang muda-muda tampil dan meneruskan perjuangan SanMao. Bila para SanMao tetap terus berdiri dibarisan paling depan, kapan kader-kader penerus akan bisa maju dan tampil di depan ? Selain daripada itu, bila tidak segera ‘Tut Wuri Handayani’, kuatirnya kita akan menjadi terlena –seperti bunyi suatu iklan meubel- kalau sudah duduk lupa berdiri.
Mungkin kader-kader yang 100% tepat memang belum ada, tapi biarkan dengan berjalannya waktu, mereka akan belajar dan mandiri. Sama seperti SanMao dulu yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, tidak dipercaya bahkan dicurigai sebagai kaum pengacau. Namun dengan berjalannya waktu, segala kecurigaan dan ketidak-percayaan itu akhirnya pudar.
Masih banyak hal yang harus diperhatikan oleh SanMao demi kemajuan bersama. Bila tidak berada di belakang, maka ada kemungkinan hal-hal yang harusnya diprioritaskan akhirnya akan menjadi luput, terlupakan, dan malah merugikan kemajuan yang telah dicapai. Marilah kita sekarang menjadi SanMao yang ‘Tut Wuri Handayani’, demi kemajuan yang telah kita capai…


Tidak ada komentar: